Fida orang pertama yang bikin gara-gara, ditutupnya angka 1, kemudian Haryo menutupi angka 8 sambil berkilah, “Semua orang tahu yang ditutupi angka 81”. Berikutnya Azwardi menutupi logo Smandel, selanjutnya tulisannya, akupun memindahkan diri ke depan spanduk, yang pasti bukan aku yang menjadi biang kerok si spanduk menjadi mubazir.
Ternyata oh halah ....., tulisannya kok Halah bi Halal bukan Halal bi Halal. Etna yang sudah kesengsem kawin (lagi) yang membuat, pantesan nggak datang, takut disalahi ya? Atau lagi dipingit.
Waktunya joging!
Ada sih halal bi halal pakai acara joging? Lari ke sana, lari ke sini, lari kemara, lari kemari, mencari arah kamera dibidik. Pesertanya kian hari kian bertambah dan semakin ahli bahkan ada yang berani menyombongkan diri, angel Didut misalnya, “Chormen mah cetek! Urusan foto sekarang mah pinteran kita-kita!”. Padahal dulu aku tuh pengajar tunggalnya.
Sebegitu hot berjoging sampai sol sepatu kananku lepas. Pulangnya aku meminta tas kresek kepada pengurus rumah tangga Ello, bukan untuk membungkus makanan tapi untuk membawa sol sepatu yang terlepas.
Seperti biasa acara selanjutnya pembagian door price dan souvenir. Kami semua mendapat 8 buah batere ukuran kecil dari Adit, dengan sedikit catatan bahwa si batere disisakan 2 buah untuk tahun depan karena Adit mau membagikan remote controlnya, baru deh tahun berikutnya Adit memberikan televisi LCDnya. Makanya jangan sampai nggak datang kalau ada acara kumpul-kumpul.
Acara dipandu oleh Iwan dan Hendra, Ketua dan Wakil Ketua Puapala di jaman kami masih bersekolah yang memperkenalkan pasangan suami istri sesama Smandel 81 yaitu Rudita-Panti, Jaya-Tuti, Ady-Andrina yang akan ditambah dengan Wishnu-Etna.
![]() |
Biar acara angkatan sendiri kalau nggak seru ya nggak seru aja! Mau dibilang apa lagi?. Coba bayangkan kapan giliran aku yang punya nama Chormen.
No comments:
Post a Comment